Siapa butuh siapa.


Pertanyaan sederhana, siapa yang butuh siapa? Apakah pelanggan yang butuh kita atau kita yang butuh mereka?
Buat kita seorang customer service, seharusnya sadar dan paham betul, jika jawabannya adalah, kita yang membutuhkan pelanggan, apa jadinya sebuah perusahaan tanpa adanya pelanggan, apa jadinya sebuah toko klontong sederhana, jika tidak ada pelanggannya, terlebih lebih lagi sebuah perusahaan besar, tanpa adanya pelanggan, perusahaan itu pasti akan hancur.
Mungkin satu contoh yang bisa saya ceritakan tentang topik ini adalah peristiwa yang saya sendiri alami beberapa tahun yang lalu.


Suatu hari saya berencana membeli sebuah spare part kendaraan, namanya pelanggan, pasti ingin melihat terlebih dahulu barang yang akan dibelinya.
Lalu saya bilang kepada pelayan pria toko tersebut, boleh tidak jika saya lihat barangnya dulu, tapi apa jawaban yang saya dapatkan dari sang pelayan toko yang angkuh itu "kalo mau lihat-lihat dulu minta encinya aja"sambil dia memalingkan muka berusaha menunjuk seseorang dengan araha mukanya kepada orang yang ada diujung sana, lalu melengos dan pergi melayani pelanggan yang lain dengan gaya pemalasnya.


Anda bisa bayangkan betapa jengkelnya saya saat itu, langsung saja saya pergi dari toko tersebut dan bertekat dalam hati jika saya tidak akan pernah lagi mampir apalagi bertransaksi ke toko tersebut. Dan sampai sekarang jika saya lewat di toko tersebut,saya masih berusaha mencari wajah pelayan pria yang mengacuhkan saya dengan sombongnya dulu.
Siapa yang butuh siapa?saya sebagai pelanggan bisa seenaknya saja memutuskan dimana saya akan bertransaksi. Jika saya tidak suka dengan harga, barang, pelayanan, harga yang diberikan, saya punya hak penuh untuk tidak melakukan transaksi ditempat itu dan mencari yang lainya.
Jaman sekarang ini, seorang customer bisa mendapatkan pilihan banyak untuk barang tertentu, mungkin puluhan bahkan ratusan pilihan yang bisa dia putuskan!!


Kita tidak bisa acuh terhadap pelanggan kita, karena mereka yang punya kekuasaan atas keputusannya untk bertransaksi dengan siapa, bahkan jika mereka sudah menggunakan produk tertentu, lalu ditengah jalam mereka merasa dikecewakan, mereka bisa beralih ke produk merek lain dengan mudahnya, dan tidak ada yang bisa mencegahnya.
Jadi sebagai customer service, hal yang perlu kita ingat ketika kita melayani pelanggan adalah, kita yang membutuhkan mereka, bukan mereka yang membutuhkan kita, saya agak yakin jika ini sudah tertanam didalam benak seorang customer service, peristiwa yang saya ceritakan diatas mungkin tidak akan terjadi.


Kita bisa membayangkan, jika suatu hari seorang calon pelanggan yang berangkat dari rumahnya dengan tekat untuk membeli produk dari perusahaan kita, saat dilayani oleh seorang customer service yang acuh tidak acuh, sehingga menimbulkan kesan yang buruk dan efek yang paling parah ialah dia tidak jadi bertransaksi, alangkah ruginya kita jika karena hal seperti ini, kita kehilangan sebuah transaksi yang mungkin saja akan menjadi customer yang potensial dikemudian hari.
So be ware the power of customer, they can do what they like.

Tidak ada komentar: