Mengendalikan emosi didepan pelanggan


Apakah seorang customer service boleh menangis didepan pelangganya?

Jawabannya tidak, karena ini menunjukkan bahwa kita tidak profesional, ada yang pernah mengatakan bahwa salah satu yang harus diingat oleh seorang customer service adalah, jika customer sedang marah dan menumpahkan kekesalannya, dia tidak sedang marah kepada kita pribadi (kalo mau menggunakan bahasa kerennya "dont take it personal)tapi pelanggan sedang marah terhadap perusahaan kita, jadi ketika kita sudah mulai terpancing emosinya karena mungkin pelanggan itu sudah menggunakan nada yang tinggi dan kata-kata yang tidak pantas, kita harus segera mengingatkan diri kita bahwa dia tidak sedang marah terhadap kita, saya yakin itu akan membantu untuk menurunkan emosi yang mulai naik.


Dulu saya pernah complaint kepada seorang customer service, terus terang saat itu saya sangat kecewa, walaupun tidak sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, tapi setelah itu saya cukup salut dengan CS yang menangani saya saat itu, walaupun saya marah dia seakan akan menjadi pendengar yang sangat baik, sambil terus berusaha menunjukkan mimik muka yang ikut merasakan kekecewaan saya, dari sekian lama waktu yang saya habiskan untuk ngomel-ngomel, CS itu hanya memberikan beberapa kali tanggapan (karena tanggapannya selalu saya potong, krn emosi yang meluap mengakibatkan kata-kata yang meluncur dari mulut saya juga seperti berhamburan keluar hehehhe)tapi saya merasa lega, karena saya sudah mengeluarkan semua unek-unek, sampai saya merasa sudah cukup puas mengeluarkannya, sesaat setelah itu, emosi saya segera menurun, dan sang CS itu masih disana menunjukkan empatinya, walaupun akhirnya solusi yang dia berikan tidak terlalu memuaskan, tapi paling tidak CS tersebut sudah berhasil membuat saya lega mengeluarkan semua kekesalan, akhirnya saya pulang dengan kekecewaan, tapi disepanjang perjalanan pulang saya memberikan nilai positif terhadap CS itu.


Ketika pelanggan datang untuk menumpahkan kekecewaanya, satu yang perlu kita ingat, yang pertama perlu kita lakukan adalah menjadi pendengar yang penuh empati, saat itu yang dibutuhkan pelanggan adalah didengar! sampai kita bisa merasakan bahwa dia sudah menyampaikan semua keluh kesahnya, setelah itu baru kita bisa memulai untuk mencarikan solusi yang terbaik bagi pelanggan.


Apakah ketika anda kecewa dengan pasangan, tapi anda tau bahwa pasangan anda tidak menyadari bahwa anda sedang kecewa, ketika anda mengungkapkanya dan dalam hitungan detik pasangan anda langsung meng-cut pembicaraan dan mengatakan minta maaf itu akan membuat anda puas??saya yakin tidak! diawal yang anda harapkan adalah didengarkan dulu, baru diberikan penyelesaian.

Tidak ada komentar: